Prototype dan Keterlibatannya Membantu Pekerjaan Developer

Harisenin.com
3 min readJun 23, 2022

--

Apa itu Prototype dan Keterlibatannya Membantu Pekerjaan Developer

Dalam proses penciptaan suatu produk, membuat prototype adalah salah satu tahap yang cukup dibutuhkan. Pembuatannya sendiri ditujukan dengan alasan. Tapi apakah kamu telah mengetahui apa itu prototype?

Prototype merupakan model atau desain yang menjadi gambaran awal suatu produk. Model ini sendiri tidak sepenuhnya sama dengan produk akhir. Sebaliknya, prototype menjadi semacam ‘panduan’ atau ‘dasar’ dari bagaimana produk akhir kemudian akan dihasilkan.

Penggunaannya pun dapat ditemukan pada beragam jenis pekerjaan. Mulai dari pekerja di bidang kesehatan, manufaktur, transportasi, dan juga IT.

Pembuatan Prototype — Unsplash
Sumber: Unsplash

Contohnya pada bidang kesehatan, prototype akan berguna selama proses pembuatan obat. Sementara pada bidang IT sebuah tim pengembang atau developer biasanya juga akan menciptakan prototype, misalnya untuk keperluan menciptakan software.

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, prototype ada dan diperlukan juga karena dua faktor alasan berikut.

Baca Juga: 6 Software untuk Bikin Mind Map yang Menarik

Tahap dan Sarana untuk Menampung Input

Prototype sebagai Sarana Menampung Input — Unsplash
Sumber: Unsplash

Dalam kasus developer, pembuatan prototype biasanya dilakukan dengan tujuan agar pihak lain, misalnya user, dapat turut melihat desain yang telah dirancang.

Pihak user tadi diharapkan agar bisa memberikan pendapat dan input terhadap desain awal. Developer kemudian menyempurnakan kembali rancangannya agar dapat mengakomodasi masukan-masukan yang diberikan.

Adapun dalam beberapa kasus, masukan user ini akan lebih baik jika tidak secara sepenuhnya dilakukan. Sebab dari perspektif developer masukan tersebut bisa jadi tidak terlalu sesuai. Maka, akan lebih sempurna apabila masukan yang dipakai merupakan poin-poin feedback yang telah disepakati bersama.

Proses ini pun dapat terjadi hingga beberapa kali sampai pihak user merasa cukup puas dengan hasil prototype.

Baca Juga: 3 Alasan Kamu Perlu Berkenalan dengan Framework

Mencegah Biaya yang Melambung

Pembuatan Prototype untuk Mencegah Biaya yang Nantinya Melambung
Sumber: Unsplash

Agar lebih mudah, software di sini dapat dianalogikan sebagai rumah dan developer sebagai arsitek dan tukang yang membangun rumah.

Pembangunan rumah yang dipercayakan sepenuhnya oleh arsitek dan tukang bisa menghasilkan keadaan yang tidak terlalu ideal di akhir. Dan setelah rumah selesai dibangun, pemilik rumah malah baru menyadari ketidaksukaannya pada beberapa bagian — rumah yang pembangunannya selama ini tidak disupervisi dan diperhatikan.

Sisi buruknya, hal ini akan berdampak pada timbulnya pengeluaran tambahan di akhir.

Hal yang sama dapat juga terjadi pada pembuatan software oleh developer. Dengan membuat prototype, developer dapat menghindari pengeluaran besar di akhir.

Meskipun penyusunan prototype pun akan membutuhkan biaya, banyak yang menyetujui bahwa hal ini masih relatif lebih kecil daripada kondisi pertama. Sebab pada kasus pertama, usaha yang dikerahkan cenderung lebih ekstra karena produk akhir perlu ‘dibongkar’ lagi. Sementara pada tahap prototype, produk biasanya relatif masih cukup mentah.

Baca Juga: Jadi Profesi yang ‘Panas’, Kenali Full Stack Developer Lebih Dalam

Sekian penjelasan mengenai apa itu prototype dan bagaimana perannya bagi developer. Jika kamu tertarik untuk menguasai skill-skill menjadi developer dengan lebih dalam dan komprehensif, bisa cek Harisenin.com, ya! Sebab, terdapat kelas bootcamp Full Stack Developer yang akan melengkapi skillset kamu untuk menjadi developer andal. Ayo, segera cek infonya!

--

--

Harisenin.com

#1 Work-based Learning Platform. 🎓 Harisenin Millennials School 💁‍♀️ Harisenin Mini School 👩‍💻 Live Class #SadarHarusBelajar lynk.id/harisenin.com