Pahami Cara Membuat Financial Planning untuk Generasi Z
Apakah kamu sudah membuat financial planning untuk keperluan keuanganmu di masa depan. Jika belum, maka kamu wajib untuk memulai merancang financial planning sebagai pondasi dalam mencapai financial goals. Artikel ini akan mengulas cara membuat financial planning untuk kamu yang masuk dalam kategori generasi Z.
Mengapa Generasi Z?
Pasti kamu bertanya-tanya kenapa artikel ini lebih fokus pada generasi Z. Alasannya sederhana, saat ini generasi yang sedang mengalami quarter life crisis adalah yang lahir dari tahun 1996 hingga tahun 2012. Mungkin kamu yang sedang membaca artikel ini juga masuk ke dalam kategori generasi Z.
Generasi Z merupakan orang-orang yang lahir setelah berakhirnya generasi millenial — lahir tahun 1981 hingga 1995. Teknologi digital yang semakin berkembang menjadi instrumen yang melekat dengan generasi Z. Oleh karena itu, di beberapa literatur, generasi Z juga disebut sebagai iGeneration.
Jika generasi millenial menikmati transisi antara teknologi konvensional menjadi digital. Maka generasi Z benar-benar hidup dihiasi dengan berbagai macam produk digital, seperti media sosial, gadget canggih, game online, dan lain-lain. Itu kenapa, kemampuan dari generasi Z untuk menggunakan teknologi digital lebih baik daripada generasi sebelumnya.
Baca Juga: Apa Itu Financial Analyst? Profesi yang Menjajikan di 2022
Apa itu Financial Planning?
Kembali ke substansi, ombak modernisasi yang dialami secara konstan oleh generasi Z menghasilkan berbagai persoalan terutama dari segi keuangan. Oleh karenanya, bagi kamu sebagai aktor dari generasi Z wajib memahami apa itu financial planning. Karena, financial planning begitu penting dalam mengatur rencana keuangan di masa depan.
Mengutip dari Bisnis, financial planning merupakan rancangan sistematis mengenai keuangan individu dalam mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan. Tujuan keuangan ini sifatnya subjektif — tergantung individu — yang berkaitan erat dengan kebutuhan di masa yang akan datang.
Financial Planning secara fundamental merujuk pada “basis masuknya pendapatan” dan “basis keluarnya pendapatan” individu. Sehingga dua variabel ini yang mempengaruhi taraf perencanaan keuangan individu dalam menentukan financial goals. Di sisi lain, secara praktis dengan mengatur financial planning, maka kamu dapat lebih peduli terhadap kondisi keuanganmu.
Cara Membuat Financial Planning untuk Generasi Z
Setelah memahami urgensitas generasi Z untuk mulai melakukan financial planning. Maka selanjutnya, artikel ini akan menguraikan cara membuat financial planning yang efektif bagi kamu yang masuk dalam kategori generasi Z.
Hitung Total Keuangan Kamu
Saat ini kamu sebagai generasi Z pasti ada di kisaran siswa SMA, mahasiswa, fresh graduate, dan sudah bekerja. Variasi ini pasti berkorelasi terhadap jumlah keuangan yang kamu miliki. Mungkin siswa SMA serta mahasiswa akan berbeda dengan yang sudah kerja.
Oleh karenanya, untuk mengatur financial planning, maka di awal kamu kamu harus menghitung total keuangan yang kamu miliki. Perhitungan di awal ini menjadi tahapan awal sebelum kamu melakukan tahapan lain di dalam financial planning.
Tentukan Financial Goals Kamu
Tujuan kamu dalam melakukan financial planning pasti berbeda-beda. Hal ini sangat dipengaruhi oleh keadaan sosial, ekonomi, dan budaya yang beragam. Tapi perlu diingat, jika membuat financial planning sebagai kegiatan sistematis mengenai keuangan pasti memiliki tujuan.
Oleh sebab itu, kamu harus menetapkan financial goals sebagai tujuan yang ingin kamu raih. Financial goals yang kamu tetapkan akan berhubungan dengan financial planning yang kamu buat.
Kalkulasi Keuangan Kamu untuk Menabung dan Investasi
Ketika sudah jelas total keuangan dan tujuan keuangannya, maka kamu harus mengkalkulasi pendapatan/pemasukan untuk keperluan menabung dan investasi. Kenapa hal ini begitu esensial, sebab sering kali individu gagal dalam mengatur financial planning karena tidak mengkalkulasi pendapatan/pemasukan untuk menabung atau investasi.
Menabung harus kamu prioritaskan sebelum masuk ke dalam tindakan investasi. Sebab tabungan sifatnya lebih fundamental dan urgensitas dalam kebutuhan primer dan sekunder. Berbeda dari investasi yang memang didistribusikan uang “sisa” dari tabungan. Jangan lupa, carilah model investasi yang fleksibel dan cocok untuk kamu.
Dilarang Konsumtif
Sifat yang selalu diasosiasikan dengan generasi Z adalah impulsif. Impulsif merupakan tindakan irasional yang tidak didasarkan atas pemikiran yang logis mengenai sebab dan akibat. Tindakan impulsif ini salah satunya adalah perilaku konsumtif yang membeli barang atau produk tertentu tanpa melihat tujuan dan urgensinya.
Jika kamu akan memulai membuat financial planning, maka kamu “dilarang konsumtif” untuk menghindari sifat impulsif yang datang secara tiba-tiba. Konsumerisme yang terjadi akan merusak berbagai macam rencana keuangan yang telah susun dan merugikan kamu untuk mencapai tujuan keuangan.
Konsisten dan Lakukan Evaluasi secara Kontinu
Terakhir, yaitu lakukan proses financial planning secara konsisten dan kontinu (berkelanjutan). Sering kali individu tidak konsisten dalam mengatur rencana keuangan. Yang mana tidak sesuai dengan komitmen di awal untuk mencapai tujuan keuangan yang telah disusun.
Selain itu, ketika kamu sudah mulai konsisten melakukan financial planning, maka lakukanlah evaluasi yang sistematis. Evaluasi ini berarti mengecek bagaimana progres rencana keuangan yang kamu lakukan. Apakah ada yang salah atau ada yang tidak benar. Jika ada, maka apa yang harus diperbaiki dan tindakan apa yang harus ditempuh.
Baca Juga: 5 Metode Analisis Laporan Keuangan untuk Perusahaan