Business Intelligence, Amunisi untuk Tingkatkan Performance Bisnis

Harisenin.com
3 min readMay 12, 2022

--

Business Intelligence, Amunisi untuk Tingkatkan Performance Bisnis

Di samping business development yang sudah cukup dikenal banyak orang, apakah kamu familiar dengan istilah business intelligence? Business intelligence adalah salah satu bagian yang cukup menyokong bisnis atau perusahaan, lho.

Mengutip dari Tableau.com, pekerjaan ini dapat disebut sebagai perpaduan antara aktivitas pengumpulan data, tool dan data infrastructure, analisis data dan bisnis, serta penemuan praktik terbaik yang dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan.

Nah, poin plus dari keputusan pada situasi tentunya karena tindakan yang diambil bersifat data-driven, artinya sesuai dan didukung dengan data.

Baca Juga: Apa Itu Business Development? Simak Artikel Berikut

Baca Juga: Tugas Business Development yang Harus Kamu Ketahui

Business Intelligence atau Data Analytics?

Business Intelligence atau Data Analytics?
Sumber: Pexels

Dua posisi ini memang memiliki job description yang sekilas terlihat serupa. Namun demikian, fungsi data yang dimiliki keduanya memiliki fokus atau arah yang berbeda.

Data analytics mengolah data-data yang berguna untuk melakukan prediksi bisnis ke depan. Sementara data yang dimiliki business intelligence (BI) adalah lebih terarah sebagai pertimbangan suatu situasi yang terjadi di masa sekarang.

Sementara data analytics berorientasi pada bisnis di masa depan, BI berfokus pada mengumpulkan data historis dari operasional perusahaan. Oleh karena itu, pekerjaan BI akan cukup jarang atau bahkan tidak sama sekali bersentuhan dengan hal mencari inovasi.

Baca Juga: 10 Ide Bisnis yang Menjanjikan di 2022

Data Milik BI, Tentang Apa Saja?

Data Milik Business Intelligence
Sumber: Pexels

Data-data yang dikumpulkan BI biasanya merupakan data-data seputar operasi bisnis, sehingga bisa dipakai oleh berbagai divisi/bagian di perusahaan.

Misalnya pada perusahaan FMCG, hal ini bisa jadi berupa data konsumen. Data konsumen tersebut dapat mencakup data demografi hingga frekuensi pembelian. Kemudian, data-data tersebut dapat diolah menjadi berbagai informasi, misalnya pola pembelian konsumen terhadap suatu produk.

Pengolahan dan analisis data ini juga cukup erat hubungannya dengan pemanfaatan software atau tool. Sebab, alat seperti Microsoft Power BI, Tableau, Oracle BI, dan contoh lainnya bisa memberikan insight dan informasi yang berguna.

Informasi hasil dari temuan BI ini kemudian menjadi input yang baik bagi para decision maker perusahaan. Misalnya, dalam hal memutuskan kapan waktu yang tepat untuk meluncurkan produk atau merumuskan produk yang akan lebih digemari konsumen.

How To Be A BI?

How to be Business Intelligence
Sumber: Pexels

Dengan tanggung jawab pekerjaan yang ditanggungnya, seorang BI sudah pasti memerlukan kemampuan analisis yang mumpuni.

Sebab tidak hanya sekadar dikumpulkan untuk menjadi simpanan, data juga perlu dikaji. Hingga akhirnya, terdapat sebuah informasi dan kesimpulan yang membuat data tersebut menjadi sebuah alat yang powerful.

Data yang dimiliki ini pun sebelumnya masih berbentuk mentah, sehingga BI perlu untuk menggarapnya terlebih dahulu. Dengan begitu, kemampuan teknis akan sangat dibutuhkan dalam proses tersebut.

Persoalan teknis ini sendiri kurang lebih menyangkut pengetahuan statistik dasar, penggunaan tools, serta visualisasi data. Skill memvisualisasikan data dari BI ini adalah hal yang tidak dapat ditinggalkan.

Sebab, informasi yang terepresentasi dalam bentuk grafik hingga dashboard akan sangat memudahkan user untuk paham dan memetik intisari dari data.

Baca Juga: Apa Itu Technical Skill? Pengertian dan Cara Meningkatkannya

--

--

Harisenin.com

#1 Work-based Learning Platform. 🎓 Harisenin Millennials School 💁‍♀️ Harisenin Mini School 👩‍💻 Live Class #SadarHarusBelajar lynk.id/harisenin.com